Ma'ruf Amin: MUI Dilibatkan untuk Pertimbangan Kehalalan Vaksin Covid-19

- 18 Oktober 2020, 15:42 WIB
Ma’ruf Amin tegaskan vaksin Covid-19 harus peroleh sertifikat halal dari MUI.
Ma’ruf Amin tegaskan vaksin Covid-19 harus peroleh sertifikat halal dari MUI. /@kyai_marufamin/

CerdikIndonesia - Pemerintah terus melakukan langkah-langkah persiapan untuk pelaksanaan penyuntikan vaksin COVID-19 kepada masyarakat. Selain vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh periset di Indonesia, pengadaan vaksin juga dilakukan melalui kerja sama dengan negara lain.

Baca Juga: Pengadaan Mobil Dinas KPK Dikritik, Bambang Widjojanto: Pimpinan KPK Sedang Meninggikan Keburukan

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menjelaskan pemerintah telah melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak awal pandemi ini. Fatwa MUI banyak menjadi acuan, mulai dari mengenai ibadah salat Jumat, salat Idulfitri, salat Iduladha, pembayaran zakat yang dapat dipergunakan untuk penanggulangan pandemi, tata cara beribadah bagi tenaga medis yang menggunakan baju hazmat, serta pemulasaran jenazah.

 Baca Juga: Meski Belum Bersertifikat Halal, Vaksin Corona Boleh Digunakan, Ma'ruf Amin Sebut Karena Darurat

“Untuk vaksin, saya sudah minta (MUI) dilibatkan dari mulai perencanaan, pengadaan vaksin, kemudian pertimbangan kehalalan vaksin, audit di pabrik vaksin termasuk kunjungan ke fasilitas vaksin di RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Kemudian juga terus menyosialisasikan ke masyarakat dalam rangka vaksinasi,” ujarnya.

Baca Juga: Tiga Tahun Pemerintahan Anies Baswedan, Jakarta Menuju Bunuh Diri Ekologis Menurut Pengamat

Wapres menekankan bahwa vaksin yang akan diberikan ke masyarakat harus mengantongi sertifikat halal dari lembaga yang memiliki otoritas, dalam hal ini MUI. “Tetapi kalau tidak halal, namun tidak ada solusi selain vaksin tersebut, maka dalam situasi darurat bisa digunakan dengan penetapan yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga: Aksinya di Panggung Tuai Cibiran dari Netizen, Ini Permohonan Maaf dari Nadin Amizah

Perusahaan pembuat vaksin Sinopharm dari Uni Emirat Arab serta Sinovac dan CanSino dari RRT telah menyampaikan komitmennya untuk memasok vaksin ke Indonesia. Dilansir dari laman maritim.go.id, tim inspeksi yang terdiri dari unsur BPOM, Kementerian Kesehatan, MUI, dan Bio Farma, Rabu (14/10), bertolak ke Tiongkok untuk melihat kualitas fasilitas produksi dan kehalalan vaksin Sinovac dan CanSino. Sementara data untuk vaksin G42/Sinopharm yang diproduksi di Uni Emirat Arab akan diambil dari data uji klinis di negara tersebut.

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x