Pidato Lengkap Presiden Joko Widodo di Sidang PBB, Disampaikan dalam Bahasa Indonesia

- 24 September 2020, 08:11 WIB
Isi Pidato Presiden Jokowi dalam Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa
Isi Pidato Presiden Jokowi dalam Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa /

CerdikIndonesia - Inilah pidato lengkap Presiden Joko Widodo di Sidang PBB ke-75. 

Pidato disampaikan dalam bahasa Indonesia. 

Baca Juga: Ikuti Cara Ini Supaya Kesehatan Mata Terjaga Selama WFH

Yang Mulia Presiden Majelis Umum PBB,
Yang Mulia Sekretaris Jenderal PBB,
Yang Mulia Para Pemimpin Negara-Negara Anggota PBB.

Tahun ini genap 75 tahun usia PBB. 75 tahun yang lalu, PBB dibentuk agar perang besar, Perang Dunia kedua, tidak terulang kembali.75 tahun yang lalu, PBB dibentuk agar dunia bisa lebih damai, stabil, dan sejahtera.

Karena perang tidak akan menguntungkan siapapun. Tidak ada artinya sebuah kemenangan dirayakan di tengah kehancuran. Tidak ada artinya menjadi kekuatan ekonomi terbesar di tengah dunia yang tenggelam.

Baca Juga: Selamat, BTS Kembali Diundang di Sidang Umum PBB untuk Bahas Covid

Pemimpin Sidang yang terhormat.

Di usia PBB yang ke-75 ini kita patut bertanya, apakah dunia yang kita impikan tersebut sudah tercapai? Saya kira jawaban kita sama: belum.

Konflik masih terjadi di berbagai belahan dunia. Kemiskinan dan bahkan kelaparan masih terus dirasakan. Prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional kerap tidak diindahkan, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Kita semua prihatin melihat situasi ini. Keprihatinan kita menjadi semakin besar di saat pandemi COVID-19 ini.

Baca Juga: Inilah Lagu Duet Terbaru Yura Yunita dan Dipha Barus, Hoolala

Di saat seharusnya kita semua bersatu padu, bekerjasama melawan pandemi, yang justru kita lihat adalah masih terjadinya perpecahan dan rivalitas yang semakin menajam. Padahal, kita seharusnya bersatupadu, selalu menggunakan pendekatan win-win pada hubungan antar-negara yang saling menguntungkan.

Kita tahu dampak pandemi ini sangat luar biasa, baik dari sisi kesehatan, maupun sosial ekonomi. Kita juga paham virus ini tidak mengenal batas negara. No one is safe until everyone is.

Jika perpecahan dan rivalitas terus terjadi, maka saya khawatir, pijakan bagi stabilitas dan perdamaian yang lestari akan goyah atau bahkan akan sirna. Dunia yang damai, stabil dan sejahtera semakin sulit diwujudkan.

Baca Juga: Lirik Lagu Ain’t No Mountain High Enough’ yang Dirilis Marvin Gaye Tahun 1987

Yang Mulia.

Tahun ini Indonesia juga merayakan kemerdekaan yang ke-75 tahun. Dan sudah menjadi tekad kami, Indonesia terus berkontribusi bagi perdamaian dunia sesuai amanah konstitusi. Indonesia akan terus memainkan peran sebagai bridge builder, sebagai bagian dari solusi. Secara konsisten, komitmen ini terus dijalankan Indonesia, termasuk saat Indonesia duduk sebagai anggota Dewan Keamanan PBB. Spirit kerja sama akan selalu dikedepankan Indonesia. Spirit yang menguntungkan semua pihak tanpa meninggalkan satu negara pun. No one, no country should be left behind.

Baca Juga: Polresta Bandara Soetta Tetapkan Oknum Medis Tersangka Kasus Pelecehan Seksual Saat Rapid Test  

Persamaan derajat inilah yang ditekankan oleh Bapak Bangsa Indonesia, Soekarno, Bung Karno, saat Konferensi Asia Afrikadi Bandung tahun 1955 yang menghasilkan Dasa Sila Bandung. Hingga kini, prinsip Dasa Sila Bandung masih sangat relevan termasuk penyelesaian perselisihan secara damai, pemajuan kerjasama,dan penghormatan terhadap hukum internasional.

Palestina adalah satu-satunya negara yang hadir di Konferensi Bandung yang sampai sekarang belum menikmati kemerdekaannya. Indonesia terus konsisten memberikan dukungan bagi Palestina untuk mendapatkan hak-haknya.

Baca Juga: Bacaan Lengkap Surat Al Humazah Lengkap Terjemahan

Di kawasan kami sendiri,bersama negara-negara ASEAN lainnya,Indonesia terus menjaga Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera. Pada hari jadinya yang ke-53, 8 Agustus 2020 yang lalu, ASEAN kembali menegaskan komitmennya untuk terus menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. Spirit kerjasama dan perdamaian inilah yang kemudian didorong Indonesia ke kawasan yang lebih luas, kawasan Indo-Pasifik, melalui ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x