CerdikIndonesia - Awal Ramadhan 2023 berpotensi serentak jika berdasarkan pertimbangan Ilmu astronomi.
Akan tetapi, Lebaran kerap berbeda antara Pemerintah dengan sejumlah ormas keagamaan besar.
Hal ini terkait dengan perbedaan kriteria dalam metode hisab (perhitungan) dan rukyat (pengamatan) bulan baru kamariah.
Perbedaan itu lantaran metode yang digunakan. Muhammadiyah menggunakan kriteria Wujudul Hilal, sementara NU memakai Rukyat.
Untuk tahun ini, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika di Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin, dikutip dari situs BRIN, Rabu, 8 Maret 2023, mengungkap pada "potensi kesamaan awal Ramadhan".
Thomas menyebut itu terjadi apabila saat waktu maghrib 22 Maret 2023 di Indonesia posisi bulan sudah memenuhi kriteria baru.