Disusul dengan gelombang tsunami
Beberapa menit setelahnya, gelombang tsunami setinggi 30 meter menerjang pantai bagian barat Aceh.
Bahkan, tercatat bahwa di daerah Lhoknga, Aceh Besar , gelombang tsunami mencapai ketinggian 51 meter.
Gelombang air laut yang sangat tinggi tersebut mengaduk-ngaduk datarah Aceh. Banyak korban yang tidak dapat menyelamatkan diri dari kejadian ini. Banyak korban terpisah dari keluarganya dan akhirnya meninggal dunia.
Gelombang tsunami dahsyat yang memporak-porandakan dataran Aceh
Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLDT) Apung seberat 2.600 ton, panjang mencapai 63 meter dan lebar mencapai 19 meter yang terparkir di Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh, harus terhempas sejauh 5 kilometer.
Kapal raksasa ini terseret ke tengah pemukiman warga di Desa Punge Blang Cut, Kecamatan Meuraksa, Kota Banda Aceh akibat dahsyatnya gelombang tsunami yang menerjang Aceh kala itu.
Selain kapal PLDT, kapal nelayan berukuran cukup besar juga terpaksa terseret arus air laut hingga terhempas ke tengah-tengah pemukiman warga.
Hingga saat ini, kapal nelayan itu masih dibiarkan terparkir diatas sebuah rumah warga di Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.