"MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya," ucapnya.
Selain hujan, Ia menjelaskan pertemuan kecepatan angin mengakibatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.
Mengenai suhu muka laut yang masih hangat hingga tingginya kelembapan udara juga mendukung fenomena cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Banjir Rendam Dua Kabupaten di Kalimantan Selatan, BMKG Rilis Peringatan Dini
"Suhu muka laut dan anomali suhu muka laut juga terpantau masih hangat di sebagian besar perairan di Indonesia, yang mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan-awan hujan. Kondisi tersebut juga didukung oleh masih tingginya kelembaban udara di sebagian besar wilayah di Indonesia hingga seminggu ke depan," ujarnya.***