Kemenparekraf Bekerjasama dengan Akademisi UGM Untuk Rapid Assesment Dan Kaji Bangkitnya DMO-DG di Danau Toba

- 11 Mei 2021, 20:31 WIB
diskusi terpumpun Pariwisata Universitas Gajah Mada
diskusi terpumpun Pariwisata Universitas Gajah Mada /Feri Ndraha

CerdikIndonesia - Kementrian Pariwisata Ekonomi kreatif (Kemenparekraf) bersama pusat study Pariwisata Universitas Gajah Mada melakukan diskusi terpumpun melalui virtual conference  (meeting zoom), Selasa, 11 Mei 2021 untuk penilaian dan pengkajian secara cepat permasalahan yang terjadi di Kawasan Danau Toba dalam pola kerja Destination Management Organization - Destination Governance (DMO - DG).

FGD (forum grup discussion) atau diskusi terpumpun melalui meeting zoom ini dihadiri sebanyak 30 peserta dari pelaku dan penggiat wisata, Dinas Pariwisata, komunitas dan asosiasi pariwisata di kawasan Danau Toba serta hadir juga akademisi dari UGM.

Baca Juga: Keren! Menggali Potensi Pariwisata Di Pedesaan Jawa Barat Simak Penjelasannya

Sebelumnya disampaikan Prof Janianton Damanik bahwa DMO-DG hadir sudah lama dan telah dirancang berdasarkan Metode dalam program tata kelola destinasi pariwisata (TKDP) yang diterapkan sejak tahun 2010, ada 16 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) dan dari 16 KSPN itu dibagi menjadi 4 cluster yaitu cluster marine, cluster ecotourism, cluster geotourism, dan cluster heritage.

Namun sejak tahun 2014 pihak Akademisi UGM mendorong revitalisasi DMO untuk 5 Destinasi Super prioritas agar lebih akseleratif, termasuk di Danau Toba.

"DMO-DG bukan suatu lembaga tandingan dari BPODT, Dinas Pariwisata, atau asosiasi pariwisata lainnya, namun suatu wadah untuk menyatukan seluruh stakeholder di tujuh kabupaten agar bisa menjadi tim dan berkolaborasi demi satu nama dan suksesnya pariwisata yaitu Danau Toba," ungkap Prof. Damanik saat membuka forum diskusi.

Baca Juga: Batam Usahakan Kebangkitan Pariwisata Awal 2021

Selanjutnya Pembagian tata kelola DMO dimaksudkan sebagai akselerasi dan kordinasi untuk meningkatkan kualitas pengelolaan, integrasi ekosistem, dan penguatan co-creation system dalam pariwisata sehingga nilai daya tarik, daya saing, dan keberlanjutan di destinasi wisata dapat terwujud di Danau Toba.

DMO merupakan entitas organisasi atau wadah terdepan yang dapat mencakup otoritas, pemangku kepentingan, professional dan menfasilitasi kemitraan dan stakeholder menuju visi dan misi destinasi secara kolektif.

Halaman:

Editor: Yuan Ifdal Khoir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x