WAH! Sebut Muhammadiyah dan NU Tak Disukai Masyarakat, Ferdinand: Pandji Ngomong Tak Sesuai Fakta

- 21 Januari 2021, 07:15 WIB
Pandji Pragiwaksono
Pandji Pragiwaksono /Instagram.com

CERDIKINDONESIA - Seorang aktor dan komedian Pandji Pragiwaksono menilai larangan pemerintah membubarkan organisasi Front Pembela Islam (FPI), bukan langkah yang tepat.

Baca Juga: Komnas HAM: Jamin Tak Ada Intervensi dari Pihak Manapun dalam Kasus FPI

 

Hal ini Ia jelaskan karena para simpatisan FPI ini dengan bentukan ormas yang berbeda.

“Ngebubarin itu percuma, karena nanti akan ada yang lain lagi, Front Pejuang Islam atau lainnya. Ngebubarin percuma kaya nutup situs bokep, entar juga kebuka lagi ga ada hujungnya gitu,” ujar Pandji ketika berdiskusi secara virtual dengan dua mantan anggota FPI, seperti dilansir dari chanel YouTubenya, Rabu 20 Januari 2021.

Ia menjelaskan di masyarakat ada banyak para simpatisan FPI. Terlebih lagi di kalangan bawah. Itu karena FPI selalu ada ketika masyarakat kalangan bawah meminta bantuan.

Menurut Pandji Pragiwaksono, pendapat itu dia dengar dari Sosiolog Thamrin Amal Tomagola.

“FPI itu dekat dengan masyarakat. ini gue dengar dari Pak Thamrin Tomagola, dulu tahun 2012, kalau misalnya ada anak mau masuk di sebuah sekolah, kemudian ga bisa masuk, itu biasanya orang tuanya datangi FPI minta surat. Dibikinin surat ke FPI, dibawa ke sekolah, itu anak bisa masuk, terlepas dari isi surat itu menakutkan atau tidak, tapi nolong warga gitu,” ucap Pandji.

Ditambahkan lagi, bahwa FPI terkenal dan disukai di masyarakat kalangan bawah ketika para elit dari ormas Islam besar, yakni Nahdaul Ulama (NU) dan Muhammadiyah jauh dari masyarakat.

Halaman:

Editor: Kurniawan Rio


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x