Cerdik Indonesia - Prancis kembali menuai kritik dunia setelah dalam waktu dekat ini negara yang terletak di wilayah barat benua eropa tersebut berencana untuk melakukan penutupan masjid dalam operasi yang dilakukan secara masif.
Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Prancis yakni Gerald Darmanin yang menyebut operasi secara besar-besaran tersebut merupakan suatu 'tindakan darurat' yang dilakukan pemerintah Prancis.
Berdasarkan permintaan dari Darmanin sedikitnya 'tindakan darurat' itu akan dilakukan pada 18 masjid yang terjaring dalam operasi.
Baca Juga: BMW Luncurkan Mobil Listrik di Pasar Otomotif Indonesia
Dilaporkan surat kabar lokal, Darmanin telah mengirim surat edaran kepada Gubernur negara itu tentang inspeksi masjid.
Kabar adanya penutupan masjid itu sudah disampaikan pria berusia 48 tahun tersebut pada 3 November 2020 lalu.
Lalu kemudian pada 20 November 2020, dalam pernyataan lainnya Darmanin mengatakan bahwa keluarga asing atau imigran yang keberatan dengan karikatur Nabi Muhammad yang ditampilkan di sekolah dapat menghadapi deportasi.
Baca Juga: Pelantun Adzan 'Hayya alal jihad' Ditangkap Polisi
Dikutip cerdikindonesia.pikiran-rakyat.com dari laman Daily Sabah, Gerald Darmanin mengungkapkan setidaknya 43 masjid telah ditutup sejak kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron.