Network
CERDIK INDONESIA – Di distrik kelas pekerja Buenos Aires, La Boca, kematian Diego Maradona mengembalikan kenangan panjang yang membentang dari stadion Boca Juniors Argentina, tempat Maradona muda bermain di awal karir profesionalnya.
“Diego meninggal dan segalanya berubah,” kata Maria Eugenia Toledo yang sehari-hari bekerja di dekat stadion.
“Saya melihat begitu banyak orang menangis, yang sebelumnya belum pernah saya lihat sebanyak ini,” ujar perempuan berumur 30 tahun itu setelah membawa putranya yang berusia 5 tahun ke tugu peringatan darurat di area sekitar stadion.
Baca Juga: Berikut Cerita Mara dan Dona, Nama Kedua Gadis Kembar Argentina yang Diambil dari Nama Maradona
Dilansir dari Reuters, Daniel Hernan Lopez, seorang teknisi listrik yang mengambil foto di depan stadion, di mana para fans meninggalkan lilin, bendera, bunga, dan poster, mengatakan bahwa sulit untuk bisa menerima hidup tanpa orang terhebat di dunia.
“Yang penting adalah apa yang Diego lakukan, yaitu membawa trofi (Piala Dunia) buat kami,” kata Daniel menambahkan. “Itu saja yang patut kita syukuri.”
Baca Juga: Petugas Pemakaman Jasad Diego Maradona Dipecat, Begini Penyebabnya
Maradona yang membawa Argentina meraih kemenangan di Piala Dunia 1986 telah berjuang melawan masalah kesehatan, termasuk obesitas dan kecanduan narkoba sepanjang hidupnya.
Maradona meninggal dunia dalam usia 60 tahun. Sebelumnya, ia telah terbaring di rumah sakit setelah menjalani operasi untuk menghilangkan gumpalan darah di otaknya.
