CerdikIndonesia - Kenaikan tajam infeksi Covid-19 terus terjadi di Jalur Gaza yang saat ini diblokade Israel. Para Ahli keseharan memperingatkan Jalur Gaza hanya bisa bertahan 10 hari karena kewalahan akibat Covid-19.
Baca Juga: Indonesia dan CEPI Tanda Tangani Kerjasama Perkuat Komitmen Vaksin Covid-19
Rumah sakit yang tadinya digunakan untuk mengobati pasien tembak dan amputasi beralih harus mengurusi pasien Covid-19.
Wilayah Palestina yang diblokade telah mencatat 14.000 kasus dan 65 kematian sejak Agustus. 79 dari 100 ventilator untuk pasien COVID-19 sudah digunakan.
Baca Juga: Donald Trump Setujui Transisi ke Pemerintahan Biden
"Dalam 10 hari, sistem kesehatan tidak akan mampu menyerap kenaikan kasus dan mungkin ada pasien kasus baru yang tidak akan menemukan tempat di unit perawatan intensif," kata Abdelraouf Elmanama, anggota satuan tugas pandemi Gaza.
Baca Juga: 99 Asmaul Husna Tulisan Arab dan Artinya
Abdelnaser Soboh, pimpinan kesehatan darurat di sub-kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Gaza, memperingatkan hal yang sama.
"Dalam seminggu, kita tidak akan bisa menangani kasus kritis," ujarnya.
Tingkat infeksi di antara mereka yang diuji adalah 21% dengan peningkatan relatif pada karier di atas usia 60 tahun.