Waduh, Presiden Minta Jatah Libur Akhir Tahun dan Idul Fitri Dikurangi

- 24 November 2020, 10:52 WIB
JOKOWI.*
JOKOWI.* /Instagram @kemensetneg.ri/

CerdikIndonesia - Presiden Jokowi meminta agar jatah libur akhir tahun dan pengganti cuti Idul Fitri pada bulan Desember mendatang dikurangi, Selasa, 24 November 2020.

Alasan tersebut dijelaskan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Menurutnya, hari libur yang sudah ditetapkan terlampau panjan.

Selain itu disampaikannya libur panjang bisa memicu kenaikan kasus covid-19 sehingga aktivitas ekonomi yang mulai meningkat bisa kembali melemah.
Ia menambahkan libur panjang di masa pandemi, justru bisa meningkatkan kasus Covid-19 namun tidak membuat ekonomi membaik.

Baca Juga: Pasca Tertangkap Nyabu, Millen Cyrus Jadi Perbincangan
"Berarti ini harus hati-hati melihatnya. Apakah dengan libur panjang masyarakat melakukan aktivitas mobilitas tinggi namun tidak menimbulkan belanja dan menimbulkan tambahan kasus covid. Itu harus dijaga," jelas Sri Mulyani ketika memberikan paparan penjelasan dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin, 23 November 2020.

ia  menjelaskan untuk hari kerja di November jumlahnya 21 hari baik tahun ini maupun tahun lalu. Sedangkan untuk Desember 2020, jumlah hari kerjanya menyisakan 16 hari saja apabila ada libur akhir tahun yang cukup panjang seperti yang direncanakan sebelumnya.


Menurutnya pengambilan keputusan ini tidak hanya lihat satu sisi tapi semuanya. Aspek kesehatan ekonomi kegiatan usaha dan lain-lain.

Baca Juga: Wow, Pengangguran di Indonesia Betambah 2,67 Juta Orang

"Ini yang dimaksudkan oleh Presiden apakah jumlah hari kerja atau libur panjang dalam suasana covid menimbulkan dampak unintended yakni jumlah kasus meningkat tapi aktivitas ekonomi tidak terjadi kenaikan," ungkapnya.

ia menilai konsumsi masyarakat kelas menengah masih sulit untuk didorong karena erat kaitannya dengan kepercayaan mereka dalam proses penanganan pandemi oleh pemerintah.


"Idealnya vaksin sudah ada, sehingga vaksin bisa kita betul-betul membuat masyarakat memiliki confidence. Ini sedang dihadapi semua negara karena menghadapi situasi sama di mana masyarakat ingin melakukan aktivitas tapi sangat tergantung pada apakah covid bisa dikendalikan," uangkapnya. ***

Editor: Arjuna

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x