CerdikIndonesia - Teka teki menghilangnya Deddy Corbuzier dari Podcast dan berbagai media sosialnya akhirnya terjawab. Ia ternyata sempat kritis di rumah sakit dan nyaris meninggal akibat Covid-19.
"Saya sakit. Kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucunya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's covid," ujar Deddy Corbuzier.
Dalam podcast terbarunya, Deddy menceritakan kronologi yang dialaminya.
Baca Juga: Diterpa Isu Perselingkuhan, Pasangan Kenang Mirdad dan Tyna Kanna Banjir Dukungan
Baca Juga: Cara Mudah Perbaiki Data pada Kartu Vaksin Melalui Peduli Lindungi
Deddy menjelaskan, Badai Sitokin memengaruhi kerusakan paru-parunya hingga 60 persen hanya dalam waktu dua hari.
Untungnya, ia dibantu tenaga medis untuk menstabilkan keadaannya dari masa kritis. Salah satu orang yang berjasa untuk menyelamatkan Deddy adalah dr Gunawan.
Dokter Gunawan merupakan speslias penyakit dalam di Medistra Hospital, Jakarta. Ia pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2000-2006.
Kemudian di Internal Medicine, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2007–2012.
Di bagian akhir, Deddy membahas tentang dr Gunawan. Rupanya dr Gun, sapaan akrabnya orang yang sangat dermawan.
Baca Juga: Cara Mudah Cairkan BSU Karyawan Rp1 Juta di Bank BCA, Mandiri, BSI, BNI, BRI, dan Bank HIMBARA
Ia sering merogoh kocek pribadinya untuk membantu orang kurang mampu.
"Lebih ke masalah moral. Saya jadi dokter bukan untuk cari uang, tapi menolong orang. Dan itu ditanamkan oleh orangtua saya sejak kecil kepada saya," ujar Gunawan.
"(Kata orangtua saya) kamu kalau mau nolong orang jangan tanggung-tanggung, jangan setengah-setengah. Kalau kamu punya uang tolong orangnya. Kalau kamu punya 1, (lalu) dikasih setengah tapi orang ini ga akan selamat, ya udah kasih satu."
"Tuhan akan mengembalikan satu itu dengan satu yang lain. Itu yang selalu saya pegang sampai sekarang," tutur Gunawan.
Gunawan mengaku sering membantu pasien yang kurang mampu. Karena di rumah sakit swasta tempat ia bekerja, tidak ada bantuan dari pemerintah.
Kalaupun ada, kuotanya terbatas. Sedangkan untuk menyelamatkan pasien tersebut, ada kalanya membutuhkan obat yang mahal dan langka.
Tentunya hal itu menyulitkan pasien. Mendapati pasien seperti itu, Gunawan akan merogoh kocek pribadinya untuk membeli obat sang pasien.
"Saya memberikan itu dengan uang pribadi. Karena tahu, kalau ga dikasih, mati," kata dia.
Saat ditanya Deddy apa yang didapat Gunawan dengan banyak membantu tersebut, ia menjawab, kepuasan.
"(Keselamatan pasien) kepuasan buat saya. Thats enough for me," ucapnya.
Mendengar itu, Deddy kehilangan kata-kata. Ia kemudian menceritakan berbagai kebaikan dari dokternya tersebut.
Di bagian akhir, Deddy menyerahkan satu koper uang kepada Gunawan. Uang tersebut untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.
Tak hanya itu, Deddy memberikan sebuah mobil kepada Gunawan. Karena meski berpendidikan tinggi hingga ke luar negeri, sang dokter kerap menggunakan taksi online kemana-mana.
Ending dari Podcast itu bikin sedih dan menangis para penontonnya.***