Network
Setiap orang memiliki berbagai macam tujuan dalam hidup karena ketika tujuan itu tercapai hidup akan terasa penuh semangat. Hal ini juga yang dialami oleh aktris Indonesia Cut Memey yang saat ini menetap di Kanada. Salah satu tujuan hidupnya yakni menginspirasi orang lain dengan menjadi instruktur STRONG Nation™ (sebelumnya dikenal sebagai STRONG by Zumba®), pelatihan HIIT, karena keinginannya untuk mendorong masyarakat agar mencintai diri sendiri dan menghargai tubuh mereka sendiri.
Baca Juga: PT. BNP Paribas Asset Management dan Citi Indonesia Ikut Andil Dukung Perekonomian Perempuan
“Awalnya pelatihan ini bernama STRONG by Zumba®; namun, banyak yang mengalami kesulitan dalam mengenali perbedaan antara STRONG by Zumba® dan Zumba® Fitness. Faktanya, dalam banyak hal keduanya berbeda. Zumba Fitness didasari dengan integrasi gerakan tarian dan latihan kardio untuk latihan yang menyeluruh, sementara STRONG Nation™ selangkah lebih maju,” jelas Cut Memey.
Baca Juga: Lirik Lengkap Lagu Apalah Arti Menunggu Milik Raisa
“STRONG Nation™ menghilangkan tarian dan menggunakan rutinitas yang lebih intens yang difokuskan pada seni bela diri dan gerakan fungsional untuk latihan fisik dan pengondisian otot, serta menyelaraskan irama dengan setiap gerakan guna membantu Anda mendorong batas kemampuan Anda. Mengubah nama menjadi STRONG Nation™ dianggap sebagai solusi untuk menghentikan kebingungan antara kedua program tersebut karena keduanya benar-benar berbeda, meskipun dibuat oleh perusahaan yang sama: Zumba Fitness, LLC.,” tambahnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Tiktok Bagaikan Langit Milik Melly Goeslaw
Perjalanannya dimulai pada bulan September 2018 ketika Cut Memey memutuskan untuk mengambil kelas STRONG Nation™ untuk pertama kalinya.
Pada 7 Desember 2018, dia mengambil pelatihan instruktur sebagai bentuk menghadiahi diri sendiri pada hari ulang tahunnya. Gagasan menjadi instruktur yang layak memotivasinya untuk terus belajar. Menjadi seorang instruktur memberikan banyak manfaat yang tidak hanya berpengaruh pada dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang lain karena dia terdorong untuk menstimulasi orang lain dengan gagasan jika dia bisa menghargai tubuhnya secara perlahan, demikian juga semua orang.
