Network
CerdikIndonesia – Akun Twitter Daniel Leonard Sinaga beberkan cerita inspiratif seorang guru honorer di Lembah Baliem, Wamena, Papua.
Bercerita seorang tenaga pengajar bernama Pak Sulaiman yang berprofesi sebagai guru honorer dan pendeta di Desa Wamarek.
Beliau adalah sosok guru yang telah mengabdikan dirinya di dunia pendidikan selama puluhan tahun.
Tekadnya untuk mendidik anak-anak Lembah Baliem agar setara dengan anak-anak di daerah lain yang lebih maju menjadi alasan beliau rela menjadi guru satu-satunya bagi anak didiknya.
Bukan karena tidak ada guru lain, namun guru PNS dan kepala sekolah di sekolah tersebut tinggal di kota. Mereka akan datang sebulan sekali, di awal bulan atau saat ujian saja.
Beliau adalah satu-satunya orang di kampung tersebut yang berhasil menyelesaikan pendidikan hingga sarjana, sehingga menggerakkan hatinya untuk memperbaiki kondisi pendidikan di kampungnya sendiri.
Kecintaannya pada pekerjaan membuat, dia terus semangat mengajar anak-anak agar tujuan dan cita-cita mereka terwujud.
Bukannya hanya mengajar di sekolah, Pak Sulaiman juga mengajar anak-anak diluar jam sekolah, saat sore hari untuk mengajarkan membaca dan berhitung.
Sosok beliau begitu inspiratif tidak pernah ada kata mengeluh, bahkan dengan gaji honorer yang dia terima dia merasa lebih dari cukup memenuhi kebutuhannya setiap hari.
Sosok dan cerita Pak Sulaiman dapat menjadi definisi sesungguhnya guru tanpa tanda jasa bagi pendidikan di Lembah Baliem, Wamena.***
