Dosen UNS Berikan Pendampingan Bagi Panti Asuhan Hadapi Pandemi

- 18 Oktober 2020, 19:46 WIB
Kukerta Kelompok 39 Universitas Abdurrab di panti asuhan As-Salam, Kota Pekanbaru.
Kukerta Kelompok 39 Universitas Abdurrab di panti asuhan As-Salam, Kota Pekanbaru. /
CerdikIndonesia - Tim Dosen Program Studi (Prodi) Psikologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam Research Group (RG) Indigenous Psychology memberikan pendampingan kepada remaja yang tinggal di panti asuhan saat pandemi Covid-19.
 
Ketua RG Indigenous Psychology, Dr. Tri Rejeki Andayani, S.Psi., M.Si, mengatakan, Covid-19 masih menjadi ancaman bagi kita semua, tak terkecuali bagi remaja yang tinggal di panti asuhan. Menurut Dr. Andayani, dalam situasi normal saja remaja yang tinggal di panti asuhan memiliki beragam tantangan dan permasalahan yang harus dihadapi, apalagi dengan situasi pandemi seperti saat ini.
 
Untuk itu, RG Indigenous Psychology Prodi Psikologi FK UNS melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa peningkatan ketangguhan di masa pandemi Covid-19 melalui psikoedukasi self-compassion khususnya pada remaja yang tinggal di Panti Asuhan Nurul Huda, Kartasura.
 
Panti Asuhan ini merupakan salah satu mitra dari RG yang ada di FK UNS, yang sering kali bekerja sama dalam berbagai kegiatan sosial, seperti pengobatan gratis, dan konseling bagi remaja yang sebelumnya dimotori oleh Farida Hidayati, S,Psi., M.Si, dan tim yang juga anggota RG.
 
“Dalam kegiatan kali ini melalui psikoedukasi self-compassion diharapkan remaja panti asuhan dapat mengenal dan mengetahui cara mengembangkan self-compassion atau rasa welas asih pada dirinya sendiri. Merujuk pada pendapat Neff (2012), bahwa self-compassion dapat mendorong kesiapan seseorang menghadapi tantangan baru, serta memiliki keinginan untuk memperbaiki kesalahan dan mengubah perilaku yang kurang produktif menjadi lebih produktif,” terang Dr. Andayani, Jumat (16/10/2020).
 
Kegiatan yang berlangsung pada bulan Agustus 2020 ini diikuti oleh 32 remaja yang terdiri dari 10 remaja putri dan 22 remaja laki-laki. Keterbatasan akses internet dan pembatasan penggunaan handphone atau laptop di panti asuhan menyebabkan kegiatan yang didanai dari Hibah Grup Riset (HGR) PNBP UNS 2020 ini tetap berlangsung secara luring, tentu disertai dengan penerapan protokol kesehatan.
 
Selain pada remaja panti asuhan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan meningkatkan ketangguhan di masa pandemi ini juga diterapkan RG Indigenous Psychology pada mahasiswa, baik mahasiswa rantau yang masih bertahan tinggal di sekitar kampus maupun mahasiswa yang sudah berada di rumah masing-masing karena kuliah saat ini berlangsung daring.
 
Kegiatan pengabdian ini merupakan bagian dari Hibah Mandiri Penugasan Covid-19 PNBP UNS 2020 yang diketuai oleh Drs. Hardjono, M.Si. Menurut Hardjono, perubahan situasi perkuliahan dari luring ke daring tentu menjadi ancaman dan tekanan tersendiri bagi mahasiswa.
 
“Adaptasi dengan kehidupan akademik dan nonakademik yang baru inilah yang memerlukan peningkatan sisi ketangguhan mahasiswa agar mampu mengatasi tekanan dan mengubah ancaman menjadi tantangan dan peluang untuk tetap maju dan berprestasi,” ujar Hardjono.

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x