Network
CERDIKINDONESIA - Nama Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) heboh bahkan menjadi trending Twitter.
Itu karena konflik berkepanjangan antara Rektor ITB dengan para dosen SBM ITB mengenai hak swakelola SBM ITB.
Hingga pada Selasa 8 Maret 2022, Perwakilan Forum Dosen SBM ITB (FD SBM ITB) Jann Hidayat mengumumkan, proses belajar mengajar di Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Institut Teknoloi Bandung (ITB) tidak dilaksanakan secara luring maupun daring.
Baca Juga: Profil Abdul Gafur, Staf Sri Mulyani yang Pidatonya Menggemparkan Boston University
Artinya, tidak ada perkuliahan. Mahasiswa pun diminta belajar mandiri.Bahkan dengan berbagai pertimbangan, SBM ITB tidak akan menerima mahasiswa baru sampai sistem normal kembali.
"Ini karena kebijakan Rektor ITB saat ini tidak memungkinkan SBM ITB untuk beroperasi melayani mahasiswa sesuai standar internasional yang selama ini diterapkan," tutur Jann dalam rilisnya.
Hal ini merupakan dampak konflik berkepanjangan setelah Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mencabut hak swakelola SBM ITB tahun 2003 tanpa pemberitahuan dan kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan.
Pada 2 Maret 2022, jajaran dekanat SBM ITB yang dipimpin oleh Dekan SBM ITB Utomo Sarjono Putro, Wakil Dekan Bidang Akademik Aurik Gustomo dan Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Reza A Nasution sudah mengajukan surat pengunduran diri kepada Rektor.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik terkait pencabutan hak swakelola SBM ITB, termasuk pertemuan Forum Dosen SBM ITB dengan Rektor beserta Wakil-Wakil Rektor pada tanggal 4 Maret 2022, namun masih belum membuahkan hasil.
