Inilah Perbedaan Menerima Diri Dengan Positif dan Toxic Positivity !

- 10 Juni 2021, 14:23 WIB
Ilustrasi. Simak cara memulihkan diri dari perilaku orangtua toxic, terdapat 7 cara, salah satunya yakni mengontrol tempat bertemu.
Ilustrasi. Simak cara memulihkan diri dari perilaku orangtua toxic, terdapat 7 cara, salah satunya yakni mengontrol tempat bertemu. /Pixabay/congerdesign

CERDIK INDONESIA - Saat sedang mengalami hari yang buruk dan bersedih, terkadang kita memutuskan untuk bercerita pada teman.

Berharap hanya didengarkan, namun malah mendapat balasan "Kamu tuh harus stay positif, jangan ngeluh terus".

Akhirnya membuat kita bertanya-tanya "Apakah aku kurang menerima diri secara positif ya?" fenomena seperti ini sering terjadi dalam kehidupan.

Menerima keadaan diri secara positif memang penting, tapi jangan sampai kita terjebak dalam toxic positivity.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Secara Tidak Sadar 'Menyabotase' Diri Sendiri!

Bagi kamu yang masih belum tau apa dan bedanya menerima segalanya sengan positif dan toxic posivity, Berikut adalah perbedaan diantara keduanya !.

Menerima keadaan diri secara positif:

- Mampu mengelola segala jenis emosi yang kita miliki. Bukan berarti kita tidak boleh sedih atau marah.
- Kehadiran emosi negatif itu penting dan akan membantu kita untuk melepaskan tekanan yang diakibatkan oleh kejadian tidak menyenangkan.
- memberi ruang bagi rasa sakit dan mencoba mengatasinya dengan melakukan meditasi agar lebih tenang.

Toxic positivity:

- Hanya menuntut kita untuk hanya menerima emosi positif saja.
- Menuntut kita untuk cepat melupakan rasa sakit dan membuat kita seolah baik-baik saja.
- Menyangkal semua emosi negatif yang hadir.

Halaman:

Editor: Yuan Ifdal Khoir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x